Minggu, 16 Desember 2012
0 Pesawat Tempur
Diposting oleh
Unknown
di
21.20
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Maaf Cintaku
Diposting oleh
Unknown
di
21.17
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Sejarah Sumpah Pemuda
Diposting oleh
Unknown
di
21.11
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Zat Gizi Makanan
Diposting oleh
Unknown
di
21.06
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Komponen Ekosistem
Diposting oleh
Unknown
di
20.58
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Suku Betawi
Diposting oleh
Unknown
di
20.49
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Penyakit Demam Menghapus Dosa
Diposting oleh
Unknown
di
20.35
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Dari Abu Said Al-Khudri dan dari Abu Hurairah radhiallahu anhuma dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)
0 Anjuran Menyambung Silaturahim
Diposting oleh
Unknown
di
20.27
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْ خَلْقِهِ قَالَتْ الرَّحِمُ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنْ الْقَطِيعَةِ قَالَ نَعَمْ أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى يَا رَبِّ قَالَ فَهُوَ لَكِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ. أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْ خَلْقِهِ قَالَتْ الرَّحِمُ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنْ الْقَطِيعَةِ قَالَ نَعَمْ أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى يَا رَبِّ قَالَ فَهُوَ لَكِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ. أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
Senin, 10 Desember 2012
0 HERAN
Diposting oleh
Unknown
di
20.21
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Heran....
Inikah Negara yang merdeka itu
Inikah Republik demokrasi itu
inikahBangsa yang jaya itu
Heran....
Apakah pantas kini merdeka tersandang
Apakah pantas kini demokrasi disandang
Apakah pantas kini jaya tersandang
Negri ini,negri yang tercinta
Padamu Negriyang kini hanya lagu belaka
Garuda Pancasila yang hanya jadi hiasan tembok sekolahan
Dari Sabang Sampai Merauke yang kianterkikis perlahan
Bangun Pemudi Pemuda yang hanya jadi lagu upacara
Yang tak kalah dengan Indonesia Raya
Lagu bangsa yang berisi petuah mulia
Kini hanya sanggup terucap saja
Lewat mulut penuh buih buih dosa
Dari penerus bangsa hingga petinggi negara
Beriring orkestra paduan suara
Suara merdu yang buat tergila gila
Heran....
Apa yang ada dibenak kalian
Kolotkah......jadulkah......ma lukah......gengsikah......
Betapa sempit bemikiran kalian
Kalian tak sadar budaya memudar
Berdampak moral moral membrutal
Akibat westernisasi racuni
Bangsa negri merdika,demokrasi nan jaya
Yang terlihat indah bagai bunga merekah
Namun lebih hina dari bangkai singa menganga
Malas kalian itu terlalu bersemangat
Hingga enggan tuk kembali merapat
Inikah Negara yang merdeka itu
Inikah Republik demokrasi itu
inikahBangsa yang jaya itu
Heran....
Apakah pantas kini merdeka tersandang
Apakah pantas kini demokrasi disandang
Apakah pantas kini jaya tersandang
Negri ini,negri yang tercinta
Padamu Negriyang kini hanya lagu belaka
Garuda Pancasila yang hanya jadi hiasan tembok sekolahan
Dari Sabang Sampai Merauke yang kianterkikis perlahan
Bangun Pemudi Pemuda yang hanya jadi lagu upacara
Yang tak kalah dengan Indonesia Raya
Lagu bangsa yang berisi petuah mulia
Kini hanya sanggup terucap saja
Lewat mulut penuh buih buih dosa
Dari penerus bangsa hingga petinggi negara
Beriring orkestra paduan suara
Suara merdu yang buat tergila gila
Heran....
Apa yang ada dibenak kalian
Kolotkah......jadulkah......ma
Betapa sempit bemikiran kalian
Kalian tak sadar budaya memudar
Berdampak moral moral membrutal
Akibat westernisasi racuni
Bangsa negri merdika,demokrasi nan jaya
Yang terlihat indah bagai bunga merekah
Namun lebih hina dari bangkai singa menganga
Malas kalian itu terlalu bersemangat
Hingga enggan tuk kembali merapat
Selasa, 30 Oktober 2012
0 Semilir Angin, Kapankah???
Diposting oleh
Unknown
di
01.42
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Praannggg….”
Bunyi itu pun terdengar sampai ke kamar Ridwan. ”suara apa itu?” ucapnya dalam hati. Iapun melangkahkan kakinya dan mencari apa yang sedang terjadi. Tampak ibunya sedang gemetar dan hanya diam terpaku di dapur. ”ada apa bu?” ucapnya. Ibunya terlihat pucat dan berkata ”ibu tak sengaja memecahkannya. Apakah ini ada pertanda buruk?”. Diapun teringat akan sosok ayahnya yang lagi terlibat konflik dengan desa sebelah. Kedua desa, yaitu desa kanjuhuran dan kusangin memang tidak pernah akur selama beberapa tahun ini dan mereka sering terlibat konflik berdarah.
Bunyi itu pun terdengar sampai ke kamar Ridwan. ”suara apa itu?” ucapnya dalam hati. Iapun melangkahkan kakinya dan mencari apa yang sedang terjadi. Tampak ibunya sedang gemetar dan hanya diam terpaku di dapur. ”ada apa bu?” ucapnya. Ibunya terlihat pucat dan berkata ”ibu tak sengaja memecahkannya. Apakah ini ada pertanda buruk?”. Diapun teringat akan sosok ayahnya yang lagi terlibat konflik dengan desa sebelah. Kedua desa, yaitu desa kanjuhuran dan kusangin memang tidak pernah akur selama beberapa tahun ini dan mereka sering terlibat konflik berdarah.
0 Suatu Renungan
Diposting oleh
Unknown
di
01.38
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Generasi Tak Pantas
Diposting oleh
Unknown
di
01.36
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 GENERASI BOBROK
Diposting oleh
Unknown
di
01.35
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Sejarah Bandung Lautan Api
Diposting oleh
Unknown
di
01.32
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Bangunlah Putra Putri Pertiwi
Diposting oleh
Unknown
di
01.25
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Senandung Lirih
Diposting oleh
Unknown
di
01.23
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Yang Terlupakan
Diposting oleh
Unknown
di
01.22
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Aku Bukan Pilihan
Diposting oleh
Unknown
di
01.20
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Untuk kita Renungkan
Diposting oleh
Unknown
di
01.09
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Dampak Pemansan Global
Diposting oleh
Unknown
di
01.08
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Para ilmuwan menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi,
dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan
model tersebut, para ilmuwan telah membuat beberapa prakiraan mengenai
dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
0 Pola Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Diposting oleh
Unknown
di
01.00
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Indonesia adalah salah satu bangsa yang terdapat di Asia. Kehidupan
di Indonesia memiliki potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi,
sehingga Indonesia tidak hanya dikenal dalam hal budaya dan potensi alam
saja melainkan juga dalam hal pola kehidupan semua masyarakatnya.
Masyarakat Indonesia hampir menempati seluruh kepulauan yang ada di Indonesia yang menjadi satu kesatuan. Oleh karena pengaruh emigrasi, ada juga masyarakat Indonesia yang menetap di wilayah luar Indonesia. Selain itu, diimbangi pula dengan keadaan perhubungan yang sangat baik dan lancar, baik darat, laut, maupun udara.
Masyarakat Indonesia hampir menempati seluruh kepulauan yang ada di Indonesia yang menjadi satu kesatuan. Oleh karena pengaruh emigrasi, ada juga masyarakat Indonesia yang menetap di wilayah luar Indonesia. Selain itu, diimbangi pula dengan keadaan perhubungan yang sangat baik dan lancar, baik darat, laut, maupun udara.
0 FALSAFAH KEHIDUPAN SOSIAL
Diposting oleh
Unknown
di
00.53
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Kenapa
manusia hidup bermasyarakat? Pertanyaan yang kurang lebih sudah terjawab di
artikel sebelumnya dari kaca mata Al-Qur’an dan Nahjul Balaghah. Kali ini mari kita
menyelami Nahjul Balaghah lebih dalam untuk menggali gambaran logis dan
rasional dari kehidupan sosial manusia yang sesuai dengan filsafat kemanusiaan.
Ceramah Amirul Mukminin as yang ke-23 berbunyi demikian:
Ceramah Amirul Mukminin as yang ke-23 berbunyi demikian:
Senin, 29 Oktober 2012
0 ibu
Diposting oleh
Unknown
di
20.57
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 10 hadist tentang menuntut ilmu
Diposting oleh
Unknown
di
20.55
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Firman Allah Azza Wa jalla:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)…” (Ali ‘Imran:18)
Maka lihatlah bagaimana Alah SWT memulai dengan diriNya, keduanya dengan malaikat dan ketiganya dengan orang-orang ahli ilmu.
Dengan ini cukuplah bagimu (untuk mengetahui) kemuliaan, keutamaan, kejelasan dan kelebihan orang-orang ahli ilmu’
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu)…” (Ali ‘Imran:18)
Maka lihatlah bagaimana Alah SWT memulai dengan diriNya, keduanya dengan malaikat dan ketiganya dengan orang-orang ahli ilmu.
Dengan ini cukuplah bagimu (untuk mengetahui) kemuliaan, keutamaan, kejelasan dan kelebihan orang-orang ahli ilmu’
0 Bunga
Diposting oleh
Unknown
di
01.38
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Hidup Berawal dari mimpi
Diposting oleh
Unknown
di
01.35
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 masih di tanyakan???
Diposting oleh
Unknown
di
01.29
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Mungkinkah???
Diposting oleh
Unknown
di
01.26
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
0 Wali Songo
Diposting oleh
Unknown
di
01.21
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
“Walisongo” berarti sembilan orang wali”
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Popular
Total Visitor
Diberdayakan oleh Blogger.
Follower
Contents Blog
-
▼
2012
(29)
-
►
Oktober
(20)
- Semilir Angin, Kapankah???
- Suatu Renungan
- Generasi Tak Pantas
- GENERASI BOBROK
- Sejarah Bandung Lautan Api
- Bangunlah Putra Putri Pertiwi
- Senandung Lirih
- Yang Terlupakan
- Aku Bukan Pilihan
- Untuk kita Renungkan
- Dampak Pemansan Global
- Pola Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
- FALSAFAH KEHIDUPAN SOSIAL
- ibu
- 10 hadist tentang menuntut ilmu
- Bunga
- Hidup Berawal dari mimpi
- masih di tanyakan???
- Mungkinkah???
- Wali Songo
-
►
Oktober
(20)